A. PENGERTIAN CUACA
Cuaca adalah keadaan udara pada saat
tertentu dan di wilayah tertentu yang relative sempit dan pada jangka waktu
yang singkat. Cuaca terjadi di lapisan troposfer, yaitu atmosfer yang paling
tipis dan paling rendah. Troposfer berada pada ketinggian sekitar 10 km di atas
permukaan bumi di ukur dari khatulistiwa. Lapisan ini semakin menipis di daerah
kutub utara dan kutub selatan.
Udara dilapisan troposfer sangatlah padat,
merupakan 80% dari berat atmosfer seluruhnya. Troposfer hamper seluruhnya
terdiri dari uap air yang ada di atmosfer. Dari permukaan bumi sampai ke batas
teratas lapisan troposfer yang dikenal sebagaitropopause. Ilmu yang mempelajari
tentang cuaca adalah Meteorologi.
Cuaca terbentuk dari gabungan unsur cuaca
dan jangka waktu cuaca bisa hanya terjadi hanya beberapa jam saja. Misalnya :
pagi hari, siang hari, atau sore hari, dan keadaannya bisa berbeda-berbeda
untuk setiap tempat serta waktunya. Di Indonesia keadaan cuaca selalu diumumkan
untuk jangka waktu sekitar 24 jam melalui prakiran cuaca yang dikembangkan oleh
Badan Meteorologi dan Geofisika ( BMG ), Departemen Perhubungan. Untuk
Negara-negara yang sudah maju, perubahan cuaca sudah diumumkan setiap jam dan
sangat akurat.
B. UNSUR - UNSUR
CUACA
Ada 3 unsur utama dari cuaca, yaitu sinar
matahari, angin dan air. Matahari menghasilkan energi yang dapat mengendalikan
angin. Energi ini sangatlah kuat. Energi matahari yang menimpa planet bumi
dalam seminggu lebih besar jumlahnya jika dibandingkan dengan energi yang
dihasilkan oleh batubar, bensin, dan bahan-bahan lain yang pernah dipergunakan
manusia selama ini.
1. Sinar matahari
Sinar matahari yang dipancarkan kebumi hanya sedikit diserap oleh
lapisan atmosfer. Sebagian besar sinar matahari langsung diterima permukaan
bumi, kemudian dipantulkan kembali sebagian ke atmosfer. Hal ini yang
menyebabkan suhu di lapisan atmosfer bawah (trotosfer) paling tinggi dibagian
yang dekat dengan permukaan bumi dan semakin rendah seiring dengan naiknya
ketinggan.
2. Angin
Setiap orang tahu bahwa udara beredar dalam bentuk tiupan,
pusaran, arah angin,dan lain-lain. Meskipun demikian, pentingnya peredaran
angin ini tidak begitu diketahui orang. Peredaran udara ini tidak sekedar suatu
cirri cuaca, seperti matahari terbit atau turunnya salju. Namun, peredaran udara
ini sangat berpengaruh terhadap perubahan cuaca. Peredaran udara dapat
menghadirkan awan yang dapat menutup matahari di siang hari dan bintang-bintang
di malam hari. Udara juga dapat membawa salju, hujan, hujan es, kekeringan
ataupun banjir.
Angin merupakan
salah satu unsur cuaca dan iklim. Angin adalah udara yang bergerak dari daerah
tekanan udara tinggi k
e daerah bertekanan udara rendah. Ada beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang angin, yaitu meliputi :
e daerah bertekanan udara rendah. Ada beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang angin, yaitu meliputi :
a. Kecepatan angin
Kecepatan angin ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain :
o Besar kecilnya gradient barometik
o Relief permukaan bumi
o Ada tidaknya tumbuh-tumbuhan
o Tinggi dari permukaan tanah
b. Kekuatan angin
Kekuatan angin ditentukan oleh kecepatannya, makin cepat angin
bertiup maka makin tinggi / besar kekuatannya
c. Arah angin
Udara mengalir dari daerah maksimum ke daerah minimum. Pembelokkan
arah angin terjadi karena adanya rotasi bumi dari barat ke timur dank arena
bumi bulat
d. Macam-macam
angin
Angin dapat digolongkan menjadi 3 macam, yaitu
o Angin tetap, yaitu angin yang arah tiupnya tetap sepanjang tahun
o Angin periodik,
yaitu angin darat, angin laut, serta angin musim ( sering di sebut sebagai
angin musim )
o Angin local,
yaitu angin tertiup pada daerah tertentu dan waktu tertentu. Misalnya angin
kumbang, angin fohn, angin brubu, dan lain-lain.
3. Air
Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan
makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan
oleh senyawa lain. Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan
adalah sebagai air minum. Hal ini terutama untuk mencukupi kebutuhanair di
dalam tubuh manusia itu sendiri. Kehilangan air untuk 15% dari berat badan
dapat mengakibatkan kematian yang diakibatkan oleh dehidrasi.
C. TERJADINYA
PERUBAHAN CUACA
Perubahan cuaca merupakan salah satu yang
dapat menyebabkan dampak negatif bagi aktivitas yang ada dalam kehidupan
sehari-hari. beberapa faktor terjadinya perubahan cuaca tersebut tidak lain
adalah karna faktor alam yang terjadi secara alami dan akibat adanya aktifitas
manusia yang terus – menerus mengubah komposisi atmosfer dan tata guna lahan
yang sudah ada. Berikut adalah beberapa faktor terjadinya perubahan cuaca :
a. Suhu Udara
Suhu atau temperatur udara merupakan kondisi yang dirasakan di
permukaan Bumi sebagai panas, sejuk atau dingin. Sebagaimana di ketahui bahwa
permukaan Bumi menerima panas dari penyinaran Matahari berupa radiasi gelombang
elektromagnetik. Radiasi sinar Matahari yang dipancarkan ini tidak
seluruhnya sampai ke permukaan Bumi. Hal ini dikarenakan pada saat memasuki
atmosfer, berkas sinar Matahari tersebut mengalami pemantulan (refleksi),
pembauran (scattering), dan penyerapan (absorpsi) oleh material-material di
atmosfer. Persentase jumlah pemantulan dan pembauran sinar Matahari oleh
partikel atmosfer ini dinamakan albedo. Pada saat memasuki atmosfer, sekitar 7%
energi sinar Matahari langsung dibaurkan kembali ke angkasa, 15% diserap oleh partikel-partikel
udara dan debu atmosfer, 24% dipantulkan oleh awan, dan 3% diserap oleh
partikel-partikel awan. Jadi, persentase albedo sinar Matahari oleh atmosfer
adalah sekitar 49%, sedangkan yang sampai di permukaan Bumi hanya 51%. Energi
Matahari yang sampai di permukaan Bumi ini kemudian dipantulkan kembali sekitar
4%. Jadi, jumlah keseluruhan energi Matahari yang diserap muka Bumi adalah
sekitar 47%.
b. Tekanan Udara
Faktor kedua yang mempengaruhi dinamika cuaca adalah tekanan
udara, yaitu tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam satuan
wilayah tertentu dari suatu tempat ke tempat lainnya. Tekanan udara sangat
dipengaruhi tingkat kepadatan atau kerapatan (densitas) massa udara. Semakin
tinggi kerapatan udara, semakin tinggi pula tekanannya. Berbeda dengan ting kat
kerapatan yang berbanding lurus dengan tekanan udara, suhu di suatu wilayah berbanding
terbalik dengan tekanan udaranya. Semakin tinggi suhu udara, semakin rendah
tekanan udaranya. Hal ini dikarenakan suhu yang tinggi menyebabkan udara di
daerah itu memuai dan menjadi renggang.
Gambar2. Barometer. alat untuk mengukur tekanan udara suatu wilayah (Wikimedia Commons)
Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara di suatu tempat
dinamakan Barometer, yang menggunakan skala milimeter air raksa (mmHg), milibar
(mb), atau atmosfer (atm). Perbandingan ketiga skala tersebut adalah 1 atm =
760 mm Hg = 1013,25 mb
c. Angin
Perbedaan tekanan udara di berbagai wilayah di muka Bumi
mengakibatkan terjadinya gerakan massa udara dari daerah bertekanan tinggi ke
daerah yang bertekanan rendah. Pola gerakan udara dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu adveksi, konveksi, dan turbulensi. Adveksi adalah gerakan udara yang
arahnya mendatar atau horizontal. Konveksi adalah gerakan massa udara dengan
arah vertikal. Adapun turbulensi adalah perubahan arah dan kecepatan gerakan
udara karena faktor-faktor tertentu.
Gerakan massa udara yang arahnya horizontal dikenal dengan istilah
angin. Arah dan kecepatan angin diukur dengan alat yang disebut anemometer
mangkok. Satuan yang biasa digunakan dalam menentukan kecepatan angin adalah
kilometer per jam atau knot (1 knot = 0,5148 m/det = 1,854 km/jam). Sistem
penamaan angin biasanya dihubungkan dengan arah datangnya massa udara tersebut.
Misalnya angin passat tenggara, artinya gerakan massa udara tersebut datangnya
dari arah tenggara.
Berkaitan dengan
gerakan angin, seorang ahli ilmu cuaca dari Prancis Buys Ballot mengemukakan
dua pernyataan yang dikenal dengan hukum Buys Ballot. Adapun bunyi hukum
tersebut adalah sebagai berikut. Angin adalah massa udara yang bergerak dari
daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekanan minimum. Di Belahan Bumi Utara
(BBU), arah gerakan angin dibelokkan ke kanan, sedangkan di Belahan Bumi
Selatan (BBS) arah angin dibelokan ke kiri.
Pembelokan arah angin seperti dikemukakan tersebut adalah adanya
gaya coriolis akibat dari rotasi Bumi. Secara umum, sirkulasi gerakan angin di
muka Bumi dibedakan menjadi dua kelompok utama, yaitu angin umum dan angin
lokal. Angin umum adalah gerakan massa udara yang senantiasa berembus sepanjang
tahun dan meliputi wilayah yang luas, meliputi Angin Passat, Angin Muson, Angin
Barat, dan Angin Timur. Angin lokal adalah jenis angin yang hanya berhembus di
wilayah-wilayah dan waktu-waktu tertentu saja. Beberapa contoh angin lokal
antara lain angin darat-angin laut, angin gunung-angin, lembah, angin
siklon-angin antisiklon, dan angin fohn.
d. Kelembapan
Udara dan Awan
massa udara terdiri atas berbagai macam gas dengan kandungan yang
berbeda-beda. Salah satunya adalah uap air. Banyaknya uap air yang terkandung
dalam sejumlah massa udara dikenal dengan kelembapan atau kelengasan udara.
Jika tingkat
kelembapan relatif telah mencapai 100%, massa udara akan mencapai titik jenuh
sehingga dapat terjadi proses kondensasi (pengembunan), di mana uap air akan
berubah kembali menjadi titik-titik air di atmosfer. Kumpulan titik-titik air
di atmosfer disebut awan.
Ada kalanya pada saat kelembapan udara mencapai titik jenuh
(100%), suhu udara sudah sangat rendah sampai berada di bawah titik beku
sehingga uap air tidak lagi mengalami proses kondensasi. Uap air mengalami
terjadi sublimasi di mana uap air berubah menjadi bentuk kristal-kristal es.
Gambar 4. Proses pembentukan awan.
e. Hujan
Hujan merupakan hasil kondensasi uap air
yang terus berlangsung di udara. Titik titik air yang membentuk awan akan
bergabung membentuk partikel yang lebih besar kemudian jatuh ke permukaan bumi
sebagai hujan. Titik air hujan pada umumnya berjari-jari antara 0,3-3mm,
sedangkan pada hujan rintik-rintik berjari-jari antara 0,04-0,3mm. Selain hujan
yang berupa cairan, ada pula hujan yang berupa padatan yaitu hujan salju dan
hujan es. Hal ini terjadi karena uap air langsung menjadi padat berbentuk
kristal, apabia terjadi pada suhu -15ºC sampai -20ºC. Proses itu dinamakan
sublimasi. Curah hujan dapat diukur. Jika semua angka pengukuran dijumlahkasn
selama satu bulan distasiun meteorologi, maka diperoleh curah hujan bulanan.
Jika dilanjutkan sampai setahun maka diperoleh data curah hujan tahunan.
Tulis 8 informasi cuaca di indonesia
BalasHapus!!!Tolong dijawab!!!