Minggu, 08 Januari 2017

Pengertian Iklim


Pengertian Iklim Menurut Para Ahli, Klasifikasi, Unsur, dan Sifat Iklim beserta 5 Dampak Perubahan Iklim

Pengertian Iklim Menurut Para Ahli, Klasifikasi, Unsur, dan Sifat Iklim Beserta Dampak Perubahan Iklim - Iklim ?? Anda Semua pasti merasakan dari iklim, seperti di Indonesia yang mempunyai iklim tropis dan subtropis. Untuk lebih jelasnya lagi disini akan mengulas tentang pengertian iklim menurut para ahli, klasifikasi iklim, unsur iklim, sifat iklim, dan dampak perubahan iklim. Oleh karena itu mari lah simak ulasan yang ada dibawah berikut.




Pengertian Iklim
Iklim ialah suatu keadaan rata-rata dari cuaca di suatu daerah dalam periode tertentu. Cuaca ialah suatu keadaan atmosfer selama periode waktu yang singkat. Cuaca bisa berubah dari jam ke jam, hari ke hari, bulan ke bulan atau bahkan tahun ke tahun. Suatu pola cuaca daerah, yang dilacak selama lebih dari 30 tahun, dianggap iklim.

Pengertian Iklim Menurut Para Ahli
1. World Climate Conference, 1979 
Menurut Word Climate Conference iklim ialah Sintesis kejadian suatu cuaca selama pada kurun waktu yang lama atau panjang, yang secara statistik cukup bisa dipakai untuk bisa menunjukkan suatu nilai statistik yang berbeda dengan sebuah keadaan disetiap saatnya.

2.  Glenn T. Trewartha, 1980 
Menurut Glenn menyatakan bahwa iklim ialah sebuah Konsep abstrak yang menyatakan suatu kebiasaan cuaca dan juga sebuah unsur-unsur atmosfer pada suatu daerah selama jangka waktu yang lama.

3. Gibbs, 1978
Menurut Gibbs menyatakan bahwa iklim ialah suatu peluang statistik dalam berbagai keadaan atmosfer, antara lain yaitu suhu, tekanan, angin kelembaban, yang terjadi pada sebuah daerah selama dalam jangka waktu yang panjang.


Klasifikasi Iklim

1.Iklim Matahari

Dasar dalam perhitungan untuk mengadakan suatu pembagian daerah iklim matahari ialah banyaknya suatu sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Menurut teori, makin jauh dari khatulistiwa, maka makin besar sudut datang nya sinar matahari, sehingga makin sedikit jumlah sinar matahari yang diterima oleh suatu permukaan bumi.

Pembagian daerah iklim matahari didasarkan pada letak lintang ialah sebagai berikut yaitu  :
  • Daerah Iklim Tropis : 0 derajat Lintang Utara -23,5 derajat Lintang Utara dan 0 derajat Lintang Selatan- 23,5 derajat Lintang Selatan
  • Daerah Iklim Sedang  : 23,5 derajat Lintang Utara -66,5 derajat Lintang Utara dan 23,5 derajat Lintang Selatan-90 derajat Lintang Selatan
  • Daerah Iklim Dingin  : 66,5 derajat Lintang Utara-90 derajat Lintang Utara dan 66,5 derajat LS-90 derajat Lintang Selatan
Dalam pembagian daerah iklim menurut iklim matahari didasarkan pada 1 teori, bahwa temperatur udara makin rendah jika letaknya berada makin jauh dari khatulistiwa. Oleh dari itu, ada ahli yang meyatakan iklim matahari sebagai iklim teoritis. Menurut kenyataanya, temperatur beberapa tempat menyimpang dari suatu teori tersebut.

2.Iklim Fisis

Iklim fisis ialah suatu iklim yang dipengaruhi oleh alam sekitar. Misalnya, daratan, lautan, pegunungan , dataran rendah, dataran tinggi, angin, laut, maupun letak geografis. Berikut ini pembagian Iklim fisis yaitu sebagai berikut :
  • Iklim Kontinental atau Iklim Darat, iklim jenis ini terjadi di daerah yang sangat luas, yang sehingga angin yang terpengaruh terhadap daerah tersebut ialah angin darat yang kering. Di daerah ini, pada waktu siang hari terasa sangat panas sekali dan pada waktu malam hari terasa sangat dingin sekali. Curah hujannya yang sangat rendah, oleh karena itu kadang-kadang terbentuk sebuah gurun pasir. Misalnya Gobi, Tibet, Arab, Sahara, Kalahari, Australia Tengah, dan Nevada.
  • Iklim Laut, jenis iklim yang satu ini terdapat pada daerah eropa tropis dan subtropis. Angin yang berpengaruh terhadap di daerah tersebut ialah angin laut yang lembab. Ciri-ciri iklim laut ini ialah curah hujan yang rata-rata tinggi. Pada Suhu tahunan dan harian yang hampir sama, sifatnya kebanyakan hujan.
  • Iklim Dataran Tinggi, Jenis iklim ini mengalami suatu perubahan suhu harian dan tahunan, tekanan rendah, sinar matahari yang terik dan hanya mengandung sedikit uap air.
  • Iklim Pegunungan, Jenis iklim ini terdapat pada sebuah daerah pegunungan. Di daerah pegunungan ini udaranya sejuk dan hujan sering turun. Terjadinya hujan karena awan yang naik ke sebuah lereng pegunungan yang mengalami kondensasi yang sehingga turun hujan. Hujan yang seperti ini disebut hujan orografis.
3.Iklim Musim

Letak geografis indonesia yang diapit oleh Benua Asia di sebelah utara dan Benua Australia di sebelah selatan, yang menyebabkan di indonesia terdapat Iklim musim. Jenis Iklim ini erat kaitannya dengan sebuah pola angin musim di Indonesia. Pada bulan April-Oktober akan berhembus angin musim timur, akan terjadi musim kemarau. Sebaliknya jika ketika terjadinya berhembus angin musim barat, akan terjadi musim penghujan.

4.Iklim Menurut Junghuhn

Junghuhn (bangsa Jerman) membuat klasifikasi iklim yang berdasarkan atas ketinggian tempat dan jenis tumbuhan yang cocok di suatu daerah. Yang penelitiannya dilakukan di Indonesia yaitu di pulau Jawa.

5.Iklim Koppen

Koppen mengadakan pembagian pada daerah iklim yang berdasarkan atas temperaturn dan hujan. Menurut sebuah keadaan temperatur dan curah hujannya, permukaan dibagi menjadi beberapa daerah iklim. 

Unsur-Unsur Iklim

1.Penyinaran Matahari

Matahari ialah suatu pengatur iklim di bumi yang sangat vital dan menjadi sumber energi yang paling utama di bumi. Energi matahari ini dipancarkan ke segala arah dalam bentuk sebuah gelombang elektromagnetik. Penyinaran Matahari ke Bumi ini dipengaruhi oleh suatu kondisi awan dan perbedaan sudut datangnya sinar matahari. 

2.Suhu Udara

Suhu udara ialah suatu keadaan panas atau dinginnya udara yang mempunyai sifat menyebar dan berbeda-beda pada suatu daerah tertentu. Persebarannya yang secara horizontal menunjukkan suhu udara tertinggi terdapat di suatu daerah tropis garis ekuator (garis khayal ini yang membagi bumi menjadi bagian utara dan selatan) dan semakin ke arah kutub suhu udaranya akan semakin dingin. Sedangkan persebaran secara vertikal menunjukkan, semakin tinggi tempatnya, maka suhu udara akan semakin dingin. Alat untuk mengukur suatu suhu disebut dengan termometer.

3.Kelembaban Udara (humidity)

Dalam udara terdapat air karena terjadinya penguapan. Makin tinggi suhu udara, makin akan banyak uap air yang dikandungnya. Hal ini mengakibatkan makin lembablah udara tersebut. Jadi, Humidity ialah banyaknya uap air yang dikandung oleh udara. Alat pengukurnya yaitu higrometer.

4.Per-Awanan

Awan ialah suatu massa dari sebuah butir-butir kecil air yang larut di lapisan atmosfer bagian bawah. Awan bisa menunjukkan kondisi cuaca.

5.Curah Hujan

Curah hujan ialah suatu jumlah hujan yang jatuh di suatu daerah pada kurun waktu tertentu. Untuk mengetahui besarnya curah hujan digunakan alat pengukur curah hujan yang disebut dengan penakar hujan (Rain Gauge).

6.Angin 

Angin ialah suatu udara yang berggerak dari suatu daerah yang bertekanan tinggi (maksimum) ke daerah yang bertekanan rendah (minimum). Perbedaan tekanan udara ini disebabkan oleh adanya suatu perbedaan suhu udara. Bila suhu udara tinggi, berarti tekanannya rendah dan sebaliknya. Alat untuk mengukur arah dan kecepatan angin disebut dengan anemometer.

Sifat Iklim
  • Mempunyai kurun waktu yang lama
  • Mempunyai sifat yang Meliputi daerah yang luas.
  • Sifat iklim yang dihasilkan oleh  rata-rata cuaca, bukan merupakan sebuah pencatatan baru.

Dampak Perubahan Iklim
Kondisi iklim di dunia selalu berubah, baik menurut ruang maupun waktu. Perubahan iklim ini dapat dibedakan berdasarkan wilayahnya (ruang) yaitu perubahan iklim secara lokal dan global. Berdasarkan waktu, iklim dapat berubah dalam bentuk siklus, baik secara harian, musiman, tahunan, maupun puluhan tahun. Perubahan iklim adalah suatu perubahan unsur-unsur iklim yang memiliki kecenderungan naik atau turun secara nyata.
Perubahan iklim secara global disebabkan oleh karena menungkatnya konsentrasi gasi di atmosfer. Hal ini terjadi sejak revolusi industri yang membangun sumber energi yang berasal dari batu bara, minyak bumi, dan gas, yang membuang limbah gas di atmosfer, seperti kabondioksida (CO2), Metana (CH4), dan Nitrous Oksida (N2O). Matahari yang menyinari bumi juga menghasilkan radiasi panas yang ditangkap oleh atmosfer sehingga udara bersuhu nyaman bagi kehidupan manusia. Jika kemudian atmosfer bumi dijejali gas, terjadilah efek selimut seperti yang terjadi pada rumah kaca, yakni radiasi panas bumi yang lepas ke udara ditahan oleh selimut gas sehingga suhu mengalami kenaikan dan menjadi panas. Semakin banyak gas dilepas ke udara, semakin tebal selimut bumi, semakin panas pula suhu bumi.
Berikut adalah beberapa dampak perubahan iklim global :
  • Akan mengakibatkan mencairnya sebuah bongkahan es yang ada didaerah kutub yang sehingga mengakibatkan permukaan air laut naik.
  • Terjadinya air laut naik akan menenggelamkan pulau dan menghalangi mengalirnya sebuah air sungai ke laut dan pada akhirnya akan menimbulkan banjir di dataran rendah.
  • Suhu bumi yang panas akan menyebabkan mengeringnya permukaan air yang sehingga air menjadi langka.
  • Akan mengakibatkan meningkatnya resiko terjadinya kebakaran hutan.
  • Akan mengakibatkan El Nino dan La Nina. El Nino ialah suatu peristiwa memanasnya suhu permukaan air laut yang berada di pantai barat peru – Ekuador(Amerika selatan) yang akan mengakibatkan gangguan iklim yang secara global. La Nina ialah suatu kondisi cuaca yang normal kembali setelah terjadinya El Nino.
Iklim setiap negara pasti akan mengalami perubahan iklim, tidak terkecuali di Indonesia. Semoga apa yang diulas diatas bermanfaat bagi pembaca dan bagi yang membutuhkannya. Sekian dan terimakasih.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar