Pengertian Iklim Menurut Para Ahli, Klasifikasi,
Unsur, dan Sifat Iklim beserta 5 Dampak Perubahan Iklim
Pengertian Iklim Menurut
Para Ahli, Klasifikasi, Unsur, dan Sifat Iklim Beserta Dampak Perubahan Iklim - Iklim
?? Anda Semua pasti merasakan dari iklim, seperti di Indonesia yang mempunyai
iklim tropis dan subtropis. Untuk lebih jelasnya lagi disini akan mengulas
tentang pengertian iklim menurut para ahli, klasifikasi iklim, unsur iklim,
sifat iklim, dan dampak perubahan iklim. Oleh karena itu mari lah simak ulasan
yang ada dibawah berikut.
Pengertian Iklim
Iklim ialah suatu keadaan
rata-rata dari cuaca di suatu daerah dalam periode tertentu. Cuaca ialah suatu keadaan
atmosfer selama periode waktu yang singkat. Cuaca bisa berubah dari jam ke jam,
hari ke hari, bulan ke bulan atau bahkan tahun ke tahun. Suatu pola cuaca
daerah, yang dilacak selama lebih dari 30 tahun, dianggap iklim.
Pengertian Iklim Menurut Para Ahli
1. World Climate Conference,
1979
Menurut Word Climate
Conference iklim ialah Sintesis kejadian suatu cuaca selama pada kurun waktu
yang lama atau panjang, yang secara statistik cukup bisa dipakai untuk bisa
menunjukkan suatu nilai statistik yang berbeda dengan sebuah keadaan disetiap
saatnya.
2. Glenn T. Trewartha,
1980
Menurut Glenn menyatakan
bahwa iklim ialah sebuah Konsep abstrak yang menyatakan suatu kebiasaan cuaca
dan juga sebuah unsur-unsur atmosfer pada suatu daerah selama jangka waktu yang
lama.
3. Gibbs, 1978
Menurut Gibbs menyatakan
bahwa iklim ialah suatu peluang statistik dalam berbagai keadaan atmosfer,
antara lain yaitu suhu, tekanan, angin kelembaban, yang terjadi pada sebuah
daerah selama dalam jangka waktu yang panjang.
Klasifikasi Iklim
Dasar dalam perhitungan
untuk mengadakan suatu pembagian daerah iklim matahari ialah banyaknya suatu
sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Menurut teori, makin jauh
dari khatulistiwa, maka makin besar sudut datang nya sinar matahari, sehingga
makin sedikit jumlah sinar matahari yang diterima oleh suatu permukaan bumi.
Pembagian daerah iklim
matahari didasarkan pada letak lintang ialah sebagai berikut yaitu :
- Daerah Iklim Tropis : 0 derajat Lintang Utara -23,5 derajat Lintang Utara dan 0 derajat Lintang Selatan- 23,5 derajat Lintang Selatan
- Daerah Iklim Sedang : 23,5 derajat Lintang Utara -66,5 derajat Lintang Utara dan 23,5 derajat Lintang Selatan-90 derajat Lintang Selatan
- Daerah Iklim Dingin : 66,5 derajat Lintang Utara-90 derajat Lintang Utara dan 66,5 derajat LS-90 derajat Lintang Selatan
Dalam pembagian daerah iklim
menurut iklim matahari didasarkan pada 1 teori, bahwa temperatur udara makin
rendah jika letaknya berada makin jauh dari khatulistiwa. Oleh dari itu, ada
ahli yang meyatakan iklim matahari sebagai iklim teoritis. Menurut kenyataanya,
temperatur beberapa tempat menyimpang dari suatu teori tersebut.
2.Iklim Fisis
Iklim fisis ialah suatu
iklim yang dipengaruhi oleh alam sekitar. Misalnya, daratan, lautan, pegunungan
, dataran rendah, dataran tinggi, angin, laut, maupun letak geografis. Berikut
ini pembagian Iklim fisis yaitu sebagai berikut :
- Iklim Kontinental atau Iklim Darat, iklim jenis ini terjadi di daerah yang sangat luas, yang sehingga angin yang terpengaruh terhadap daerah tersebut ialah angin darat yang kering. Di daerah ini, pada waktu siang hari terasa sangat panas sekali dan pada waktu malam hari terasa sangat dingin sekali. Curah hujannya yang sangat rendah, oleh karena itu kadang-kadang terbentuk sebuah gurun pasir. Misalnya Gobi, Tibet, Arab, Sahara, Kalahari, Australia Tengah, dan Nevada.
- Iklim Laut, jenis iklim yang satu ini terdapat pada daerah eropa tropis dan subtropis. Angin yang berpengaruh terhadap di daerah tersebut ialah angin laut yang lembab. Ciri-ciri iklim laut ini ialah curah hujan yang rata-rata tinggi. Pada Suhu tahunan dan harian yang hampir sama, sifatnya kebanyakan hujan.
- Iklim Dataran Tinggi, Jenis iklim ini mengalami suatu perubahan suhu harian dan tahunan, tekanan rendah, sinar matahari yang terik dan hanya mengandung sedikit uap air.
- Iklim Pegunungan, Jenis iklim ini terdapat pada sebuah daerah pegunungan. Di daerah pegunungan ini udaranya sejuk dan hujan sering turun. Terjadinya hujan karena awan yang naik ke sebuah lereng pegunungan yang mengalami kondensasi yang sehingga turun hujan. Hujan yang seperti ini disebut hujan orografis.
3.Iklim Musim
Letak geografis indonesia
yang diapit oleh Benua Asia di sebelah utara dan Benua Australia di sebelah
selatan, yang menyebabkan di indonesia terdapat Iklim musim. Jenis Iklim ini
erat kaitannya dengan sebuah pola angin musim di Indonesia. Pada bulan
April-Oktober akan berhembus angin musim timur, akan terjadi musim kemarau.
Sebaliknya jika ketika terjadinya berhembus angin musim barat, akan terjadi
musim penghujan.
4.Iklim Menurut Junghuhn
Junghuhn (bangsa Jerman)
membuat klasifikasi iklim yang berdasarkan atas ketinggian tempat dan jenis
tumbuhan yang cocok di suatu daerah. Yang penelitiannya dilakukan di Indonesia
yaitu di pulau Jawa.
5.Iklim Koppen
Koppen mengadakan pembagian
pada daerah iklim yang berdasarkan atas temperaturn dan hujan. Menurut sebuah
keadaan temperatur dan curah hujannya, permukaan dibagi menjadi beberapa daerah
iklim.
Unsur-Unsur Iklim
1.Penyinaran Matahari
Matahari ialah suatu
pengatur iklim di bumi yang sangat vital dan menjadi sumber energi yang paling
utama di bumi. Energi matahari ini dipancarkan ke segala arah dalam bentuk
sebuah gelombang elektromagnetik. Penyinaran Matahari ke Bumi ini dipengaruhi
oleh suatu kondisi awan dan perbedaan sudut datangnya sinar matahari.
2.Suhu Udara
Suhu udara ialah suatu
keadaan panas atau dinginnya udara yang mempunyai sifat menyebar dan
berbeda-beda pada suatu daerah tertentu. Persebarannya yang secara horizontal
menunjukkan suhu udara tertinggi terdapat di suatu daerah tropis garis ekuator
(garis khayal ini yang membagi bumi menjadi bagian utara dan selatan) dan
semakin ke arah kutub suhu udaranya akan semakin dingin. Sedangkan persebaran
secara vertikal menunjukkan, semakin tinggi tempatnya, maka suhu udara akan
semakin dingin. Alat untuk mengukur suatu suhu disebut dengan termometer.
3.Kelembaban Udara
(humidity)
Dalam udara terdapat air
karena terjadinya penguapan. Makin tinggi suhu udara, makin akan banyak uap air
yang dikandungnya. Hal ini mengakibatkan makin lembablah udara tersebut. Jadi,
Humidity ialah banyaknya uap air yang dikandung oleh udara. Alat pengukurnya
yaitu higrometer.
4.Per-Awanan
Awan ialah suatu massa dari
sebuah butir-butir kecil air yang larut di lapisan atmosfer bagian bawah. Awan
bisa menunjukkan kondisi cuaca.
5.Curah Hujan
Curah hujan ialah suatu
jumlah hujan yang jatuh di suatu daerah pada kurun waktu tertentu. Untuk
mengetahui besarnya curah hujan digunakan alat pengukur curah hujan yang
disebut dengan penakar hujan (Rain Gauge).
6.Angin
Angin ialah suatu udara yang
berggerak dari suatu daerah yang bertekanan tinggi (maksimum) ke daerah yang
bertekanan rendah (minimum). Perbedaan tekanan udara ini disebabkan oleh adanya
suatu perbedaan suhu udara. Bila suhu udara tinggi, berarti tekanannya rendah
dan sebaliknya. Alat untuk mengukur arah dan kecepatan angin disebut dengan anemometer.
Sifat Iklim
- Mempunyai kurun waktu yang lama
- Mempunyai sifat yang Meliputi daerah yang luas.
- Sifat iklim yang dihasilkan oleh rata-rata cuaca, bukan merupakan sebuah pencatatan baru.
Dampak Perubahan Iklim
Kondisi
iklim di dunia selalu berubah, baik menurut ruang maupun waktu. Perubahan iklim
ini dapat dibedakan berdasarkan wilayahnya (ruang) yaitu perubahan iklim secara
lokal dan global. Berdasarkan waktu, iklim dapat berubah dalam bentuk siklus,
baik secara harian, musiman, tahunan, maupun puluhan tahun. Perubahan iklim
adalah suatu perubahan unsur-unsur iklim yang memiliki kecenderungan naik atau
turun secara nyata.
Perubahan
iklim secara global disebabkan oleh karena menungkatnya konsentrasi gasi di
atmosfer. Hal ini terjadi sejak revolusi industri yang membangun sumber energi
yang berasal dari batu bara, minyak bumi, dan gas, yang membuang limbah gas di
atmosfer, seperti kabondioksida (CO2), Metana (CH4), dan Nitrous Oksida (N2O).
Matahari yang menyinari bumi juga menghasilkan radiasi panas yang ditangkap
oleh atmosfer sehingga udara bersuhu nyaman bagi kehidupan manusia. Jika
kemudian atmosfer bumi dijejali gas, terjadilah efek selimut seperti yang
terjadi pada rumah kaca, yakni radiasi panas bumi yang lepas ke udara ditahan
oleh selimut gas sehingga suhu mengalami kenaikan dan menjadi panas. Semakin
banyak gas dilepas ke udara, semakin tebal selimut bumi, semakin panas pula
suhu bumi.
Berikut adalah beberapa dampak perubahan iklim global
:
- Akan mengakibatkan mencairnya sebuah bongkahan es yang ada didaerah kutub yang sehingga mengakibatkan permukaan air laut naik.
- Terjadinya air laut naik akan menenggelamkan pulau dan menghalangi mengalirnya sebuah air sungai ke laut dan pada akhirnya akan menimbulkan banjir di dataran rendah.
- Suhu bumi yang panas akan menyebabkan mengeringnya permukaan air yang sehingga air menjadi langka.
- Akan mengakibatkan meningkatnya resiko terjadinya kebakaran hutan.
- Akan mengakibatkan El Nino dan La Nina. El Nino ialah suatu peristiwa memanasnya suhu permukaan air laut yang berada di pantai barat peru – Ekuador(Amerika selatan) yang akan mengakibatkan gangguan iklim yang secara global. La Nina ialah suatu kondisi cuaca yang normal kembali setelah terjadinya El Nino.
Iklim setiap negara pasti
akan mengalami perubahan iklim, tidak terkecuali di Indonesia. Semoga apa yang
diulas diatas bermanfaat bagi pembaca dan bagi yang membutuhkannya. Sekian dan
terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar